Packing barang fragile atau pecah belah memang butuh perhatian khusus. Jika kamu pernah mengalami barang favoritmu pecah saat pindahan atau pengiriman, kamu pasti tahu betapa menyebalkannya hal itu.
Nah, untuk menghindari kejadian serupa, kami sudah merangkum beberapa tips packing barang fragile yang bisa kamu ikuti agar barang-barang berharga tetap aman sampai tujuan.
Langkah pertama yang paling penting adalah memilih bahan pembungkus yang tepat. Jangan asal pakai koran atau plastik biasa. Barang pecah belah seperti kaca, keramik, atau porselen butuh perlindungan ekstra. Beberapa bahan yang bisa kamu gunakan antara lain:
Kami sarankan untuk melapisi barang fragile dengan minimal dua lapis pelindung, terutama jika barang tersebut akan dikirim jarak jauh.
Kamu mungkin tergoda untuk menggunakan kardus bekas demi menghemat biaya. Tapi untuk barang pecah belah, ini sangat tidak kami rekomendasikan. Kardus bekas bisa saja sudah melemah dan tidak mampu menahan beban atau tekanan selama pengiriman.
Gunakan kardus baru atau kardus bekas yang masih sangat kokoh dan tidak lembap. Pilih kardus dengan lapisan ganda (double wall) untuk perlindungan ekstra. Jangan lupa, sesuaikan ukuran kardus dengan jumlah dan ukuran barang yang akan dikemas. Kardus yang terlalu besar bisa membuat barang bergerak bebas, sementara kardus yang terlalu kecil justru membuat pembungkus tidak optimal.
Kesalahan umum yang sering terjadi saat packing barang fragile adalah membungkusnya secara bersamaan. Misalnya, menumpuk beberapa piring lalu hanya membungkus bagian atas dan bawah saja. Ini sangat berisiko!
Pastikan kamu membungkus setiap barang satu per satu. Misalnya, jika kamu ingin mengemas enam gelas, bungkus masing-masing gelas dengan bubble wrap atau kertas pembungkus, lalu susun secara vertikal dalam kardus. Sisipkan lapisan pelindung di antara gelas agar tidak saling berbenturan.
Setelah semua barang dibungkus dan dimasukkan ke dalam kardus, biasanya akan ada ruang kosong di antara barang dan dinding kardus. Ruang ini perlu diisi agar barang tidak bergerak saat kardus terguncang. Kamu bisa menggunakan:
Mengisi ruang kosong akan membantu menstabilkan posisi barang dan meminimalisir risiko pecah.
Ini adalah langkah yang sering dilupakan, padahal sangat penting. Setelah semua barang terkemas rapi, jangan lupa untuk memberi label “Fragile” atau “Barang Pecah Belah” di setiap sisi kardus. Tambahkan juga tanda “This Side Up” untuk menunjukkan arah hadap barang yang benar.
Label ini akan menjadi pengingat bagi kurir atau siapa pun yang menangani paket agar lebih berhati-hati.
Saat menyusun barang fragile dalam kardus, penting juga untuk menambahkan bantalan di bagian dasar dan atas kardus. Gunanya adalah untuk melindungi barang dari benturan bawah saat diletakkan, dan dari tekanan atas saat ditumpuk dengan kardus lain.
Gunakan styrofoam tebal, lapisan bubble wrap yang dilipat, atau bahkan potongan karton tambahan sebagai pelindung bagian atas dan bawah.
Setelah semua terkemas, tutup kardus dan goyangkan sedikit. Jika kamu masih mendengar bunyi atau merasa ada yang bergerak di dalam, itu tandanya packing belum maksimal. Buka kembali dan tambahkan bantalan sampai semuanya terasa stabil.
Kalau barang yang kamu kirim bernilai tinggi, jangan ragu untuk menambahkan asuransi pengiriman. Biasanya, jasa pengiriman tertentu menyediakan asuransi pengiriman barang. Ini akan memberi rasa aman lebih jika terjadi hal-hal di luar kendali selama pengiriman.
Packing barang fragile memang butuh waktu dan usaha ekstra, tapi hasilnya sebanding dengan keamanan barangmu. Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa memastikan bahwa barang pecah belah yang kamu kirim atau bawa tetap utuh sampai tujuan.
©2025 Jasa Logistik Murah